Ibu Sering Mengalami Migrain Maka Anak Bayi Lebih Rentan Mengalami Kolik

Kolik atau menangis terus menerus pada bayi yang mengalami gangguan pencernaan erat kaitannya dengan riwayat gangguan saraf pada ibunya. Bila ibunya sering mengalami migrain, maka anak bayinya 2,5 kali lebih rentan mengalami kolik.

Pada bayi, kolik ditandai dengan tangis berlebihan yang sering dikaitkan degnan masalah pencernaan. Gangguan ini merupakan salah satu pemicu sindrom goncangan pada bayi (shaken baby syndrome), yang sering berujung dengan kematian, kerusakan otak serta kecacatan serius. Untuk mengetahui hubungannya dengan riwayat migrain pada ibu, para peneliti dari  melakukan pengamatan terhadap 154 ibu yang memiliki bayi usai 2 bulan.

Pada usia tersebut, serangan kolik paling sering terjadi pada bayi. Hasil pengamatan itu dibandingkan dengan riwayat migrain yang ditanyakan langsung kepada ibunya. Analisis menunjukkan, kolik menyerang 29 persen bayi dari ibu yang pernah migrain dan hanya 11 persen bayi dari ibu yang tidak punya riwayat migrain. Karena migrain berhubungan dengan genetik, maka kolik pada bayi juga bisa menjadi pertanda bakal kena migrain di kemudian hari.

MENARIK:  Wanita Memiliki Selaput Dara yang Bervariasi

Bayi yang sering mengalami kolik juga lebih rentan mengalami migrain saat tumbuh dewasa. Serangan kolik yang sering dialami bayi bisa menjadi semacam pertanda adanya gejala awal yang akan berkembang menjadi faktor risiko migrain. Bayi yang sering kolik lebih sensitif terhadap rangsang dari lingkungan seperti halnya para penderita migrain. Bayi-bayi ini juga mengalami kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru setelah dilahirkan, yang lebih terang dan bising daripada di dalam rahim.

10 TOPIK MENARIK LAINNYA

pap pepek,keluar di mulut,alat coli,sd mulus,cara membuat vagina buatan,pepek anak kecil,nyusuin suami,pepek anak smp,cara bikin vagina palsu,cara membuat vagina palsu