Mendapatkan cairan ketuban yang berlebih dalam istilah medis dinamakan dengan polihidramnion atau cukup disebut dengan hidramnion. Cairan ketuban yang paling banyak dikeluarkan oleh proses urinasi atau produksi air seni janin yang Bunda kandung.
Janin telah meminum air ketuban dalam volume yang seimbang dengan air seni yang dihasilkan. Masalah hidramnion akan terjadi sekitar 1 persen dari kehamilan.
Secara normal, pada trimester ketiga kehamilan jumlah cairan ketuban antara 5 dan 25 centimeter (cm). Jika lebih dari 25 cm dianggap tinggi. Pemeriksaan cairan ketuban ini bisa dilakukan dengan pemeriksaan USG (ultrasonografi).
Penyebab terjadinya hidramnion antara lain adalah:
1. Terjadinya produksi air seni secara berlebihan.
2. Memperoleh kelainan pada janin yang mengakibatkan cairan ketuban akan menumpuk, seperti hidrocefalus, atresia saluran cerna, kelainan ginjal dan saluran kencing kongenital.
3. Munculnya proses infeksi.
4. Terjadinya sumbatan atau penyempitan saluran cerna pada janin sehingga ia tak bisa untuk menelan air ketuban, alhasil volume ketuban menjadi akan meningkat secara drastis.
5. Terjadinya kehamilan kembar sebab ada dua janin atau lebih yang memproduksi air seni.
6. Wanita yang sedang hamil akan menderita diabetes yang tidak terkontrol.
7. Ketidakcocokan rhesus.
8. Terjadinya hambatan pada sistem pertumbuhan atau kecacatan .
Tanda-tanda jika Bunda mengalami hidramnion adalah:
Wanita yang mendapatkan hidramnion akan merasa kandungannya cepat sekali membesar. Pada masalah hidraminon ekstrem, pembesaran perut pada umumnya begitu berlebihan, sehingga dinding perut akan menjadi tipis. Bahkan pembuluh kulit di bawah perut akan terlihat sangat jelas. Lapisan kulit akan pecah sehingga tampak guratan-guratan nyata pada permukaan perut. Jika diukur, pertambahan lingkar perut terlihat begitu cepat. Begitupun tinggi rahim. Tapi biasanya keadaan ini tidak memberikan tanda dan gejala jika masih dalam taraf ringan atau sedang, dan terdeteksi secara tidak sengaja oleh pemeriksaan USG.
Hidramnion dapat menyebabkan:
1. Dengan cairan ketuban yang berlebih akan mengakibatkan peregangan rahim.
2. Terjadinya sesak nafas dan pernafasan yang berat.
3. Hipertensi yang terjadi dalam kehamilan yang mungkin harus diakhiri dengan persalinan prematur.
4. Pertambahan berat badan yang secra berlebihan.
5. Meningkatkan risiko komplikasi persalinan, yaitu pendarahan serelah melakukan persalinan.
6. Dapat terjadi komplikasi plasenta yang terlepas dari tempat perlekatannya.
7. Kematian janin.
Untuk cara yang bisa dilakukan dalam kondisi hidromnion adalah dengan cara amniosentesis, yaitu dengan menyedot atau mengeluarkan sebagian cairan ketuban melalui sebuah jarum khusus yang akan dimasukkan dari permukaan perut.
10 TOPIK MENARIK LAINNYA
alat coli,pepek,pepek tebal,sd mulus,cara membuat vagina buatan,pepek anak kecil,nyusuin suami,pepek anak smp,cara bikin vagina palsu,cara membuat vagina palsu